5 Bahaya Soda Manis – Selain tidak menawarkan nutrisi penting, minuman manis, termasuk soda, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti penambahan berat badan, penyakit hati berlemak nonalkohol, dan diabetes.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, gula tambahan bisa memberikan efek negatif pada kesehatan Anda.
Akan tetapi, beberapa sumber gula memiliki dampak yang lebih merugikan dibandingkan yang lainnya, dan minuman yang manis sejauh ini menjadi yang paling merugikan.
Hal ini terutama berlaku untuk soda manis tetapi juga untuk jus buah, kopi yang sangat manis, dan sumber gula cair lainnya.
5 Bahaya Soda Manis bagi Kesehatan Anda
Berikut adalah lima alasan mengapa konsumsi soda manis dapat merugikan kesehatan Anda.
1. Minuman manis tidak memberikan rasa kenyang dan sangat berhubungan dengan peningkatan berat badan.
Salah satu bentuk gula tambahan yang paling sering dijumpai (sukrosa atau gula meja) mengandung banyak fruktosa sederhana.
Fruktosa tidak mengurangi hormon lapar ghrelin atau mendorong rasa kenyang seperti yang dilakukan glukosa, yang terbentuk saat Anda mencerna karbohidrat.
Oleh karena itu, ketika Anda mengonsumsi gula yang terkandung dalam minuman, Anda biasanya akan menambah asupan kalori Anda secara keseluruhan, karena minuman manis tidak memberikan efek kenyang.
Faktanya, minuman manis termasuk salah satu aspek yang paling menggemukkan dari pola makan modern.
2. Gula dalam Jumlah Besar Diubah Menjadi Lemak di Hati Anda
Gula pasir (sukrosa) serta sirup jagung yang kaya fruktosa terdiri dari dua jenis molekul yang hampir sebanding, yaitu glukosa dan fruktosa.
Setiap sel dalam tubuh Anda dapat memproses glukosa, tetapi fruktosa hanya bisa diolah oleh hati Anda.
Minuman manis merupakan cara yang paling mudah serta umum untuk mendapatkan fruktosa dalam jumlah yang berlebihan.
Bantuan dari konsumsi berlebihan ini, hati Anda akan mengalami kelebihan kerja dan mengubah fruktosa menjadi lemak.
Sebagian lemak akan dialirkan ke dalam darah sebagai trigliserida, sedangkan sebagian yang lainnya tetap berada di hati.
Dalam jangka waktu yang panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit hati berlemak yang bukan disebabkan oleh alkohol.
3. Minuman Manis Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Asupan gula telah lama dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Sudah diketahui umum bahwa minuman manis yang mengandung gula meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, termasuk gula darah tinggi, trigliserida darah, dan partikel LDL kecil dan padat.
Penelitian manusia terkini menunjukkan adanya hubungan kuat antara asupan gula dan risiko penyakit jantung pada semua populasi.
4. Peminum Soda Memiliki Risiko Kanker Lebih Tinggi
Kanker cenderung berjalan beriringan dengan penyakit kronis lainnya seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika minuman manis sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Satu studi yang melibatkan lebih dari 60.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang minum 2 atau lebih soda manis per minggu memiliki kemungkinan 87% lebih besar untuk mengembangkan kanker pankreas dibandingkan mereka yang tidak minum soda.
Studi lain tentang kanker pankreas menemukan hubungan yang kuat pada wanita tetapi tidak pada pria.
Wanita pascamenopause yang minum banyak soda manis mungkin juga berisiko lebih besar terkena kanker endometrium, atau kanker lapisan dalam rahim.
Lebih jauh lagi, konsumsi minuman manis yang mengandung gula telah dihubungkan dengan peningkatan kekambuhan kanker serta fatalitas pada pasien yang mengalami kanker kolorektal.
5. Asupan Gula Berhubungan dengan Peningkatan Risiko Demensia
Demensia merujuk pada penurunan kemampuan otak pada orang yang lebih tua. Yang paling dikenal adalah penyakit Alzheimer.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan bertahap pada kadar gula darah sangat berhubungan dengan peningkatan kemungkinan terjadinya demensia.
Dengan kata lain, semakin tinggi kadar gula darah yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda mengalami demensia.
Karena minuman manis yang mengandung gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, masuk akal jika minuman tersebut dapat meningkatkan risiko demensia.
Penelitian pada hewan pengerat menunjukkan bahwa minuman manis dalam dosis besar dapat mengganggu daya ingat dan kemampuan mengambil keputusan.
Minum minuman manis dalam jumlah banyak, seperti soda, dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan Anda.
Dampaknya mulai dari meningkatnya risiko kerusakan gigi hingga risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Konsumsi soda manis secara teratur juga tampaknya menjadi faktor risiko yang konsisten untuk kenaikan berat badan dan obesitas.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, terhindar dari penyakit kronis, dan hidup lebih lama, pertimbangkan untuk membatasi asupan minuman manis. (Fahma Ardiana)
Tinggalkan komentar